Herman Syahara
Hal-hal yang mengesankan, menarik, mungkin juga lucu, atau bahkan melah mengganggu, bagi Herman, agaknya sebagai momentum puitik, sehingga segera ditangkap dan ia menulis puisi. Dari pengalaman itu ia selalu ingat sesuatu, sehingga ketika ia menempuh, yang dia sebut sebagai Jalan Kopi, bukan saja dia menempuh ‘antara jarak barista dan bibir’, tetapi ingatannya melayang soal alam:…
Read more