D’Eros Sudarsono
Eros, demikian ia sering dipanggil, rupanya tidak hanya menulis, tetapi juga melukis, sehingga bisa dikatakan kreativitas menempuh dua jalur. Meskipun, bisa pula dikatakan keduanya sama adanya, yakni: menggambar. Tiga puisi yang ditayang ini, satu di antaranya merespon peristiwa korban permainan sepak bola di Malang. Bukan karena tawuran, tapi unsur lain. Karena korbannya anak-anak, setidaknya remaja, Eros, mungkin teringat anaknya. Sambil membayangkan orang tua, yang anaknya menjadi korban. Melalui puisi, ia merenungkan peristiwa itu, tentu ada duka di sana.
Puisi D'Eros Sudarsono