Eddy Pranata PNP
Eddy Pranata tak pernah lupa akan Tuhan. Dalam situasi apapun, lebih-lebih siatusi duka atau krisis, ia selalu ingat akan tuhan, yang dia sebut sebagai ‘kumau hanya rinduMU’. Saat menikmati keindahan, di tepi danau misalnya, keindahan yang dia nikmati, tak lepas dari kuasanya, sehingga Eddy merasa takjub sambil berkata:
“di tepi danau, engkau menjelma bidadari– mata cahaya
senyum dan tawa, membius dan berderai-derai”
Kuasanya begitu terasa, dan Eddy tak mampu menghadapinya, seolah seperti ‘tak ada debur laut’. Ia hanya pasrah, sepenuhnya tak bisa apa, seperti ‘tak ada tangan untuk berpeluk’.
Sebut saja, puisi2 Eddy mencoba memasuki ‘ruang religi’. Setiap peristiwa yang dia alami ia transendir, sehingga peristiwa itu selalu tidak berdiri sendiri. Mungin dia memahami sebagai teguran, atau apapapun istislahnya, dan mungkin, hal itu merupakan Cara Eddy untuk tidak melupakannya.
Silahkan nikmati 3 puisi Eddy Pranata.
Puisi Edy Pranata PNP