Romy Sastra
Gejolak anak muda seringkali melompati batas-batas. Kesenangan merupakan arah yang dicapai. Hasarat acapkali tak terkendali, yang dalam bahasa Romy ditulis: ‘hasratku padamu binal’. Dua puisi Romy, ada dalam gejolak anak muda, dan hasrat anak muda untu melakukan sesuatu yang lain, seolah berbeda dari anak muda lainnya, namun terkoneksi di area komunitasnya, sehingga seolah sama, duduk setara: di ‘kursi mabuk’. Romy merekam gejolak anak muda itu, mungkin gejolaknya sendiri di masa lalu. Atau dia gelisah melihat gejolak anak muda, kemudian ia menuliskannya. Begitulah, puisi memang tidak sepenuhnya imajinasi, ia berpijak dari kenyataan, tetapi tak bisa dilepaskan dari imajinasi. Karena itu puisi bukan ilusi. Puisi memberi dimensi terhadap realitas.
Puisi-Puisi Romy Sastra