Sus S. Hardjono

Menyangga Keberagaman, Keselarasan, dan Kelestarian

Sus S. Hardjono

Sus. S. Hardjono, tampaknya tak bisa lepas dari puisi. Bahkan, puisi sisi lain dari jalan hidupnya, sehingga dalam situasi apapun, termasuk ‘dalam hujan’, ia tak henti menulis puisi. Mungkin, hanya saat tidur dan mengajar dia tidak menulis puisi, tetapi bukan berarti ia melupakan puisi. Karena puisi begitu dekat dengan hidupnya, bahkan puisi adalah kehidupan itu sendiri. Kelak, ia, Sus. S.Haedjono ingin tinggal di ‘rumah puisi’, yang dia pahami sebagai ‘rumah abadi’.

Dua puisi Sus yang ditayang ini, menegaskan betapa puisi tak bisa lepas darinya. Ditengah hujan, yang membasahi, puisi ia peluk agar tidak basah, sehingga tak lagi bisa dinikmati, sebagaimana ayam panggang bikinan ibu Sus, kalau basah, tak bisa dinikmati. Seperti ayam panggang pula, puisi harus hangat, dan hujan tak menghalanginya untuk menulis puisi atau membuat ayam goreng.

Puisi Sus S.Hardjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *