Catatan Diskusi Bandung Spirit Conversation Series: Russia-Ukraine

Menyangga Keberagaman, Keselarasan, dan Kelestarian

Catatan Diskusi Bandung Spirit Conversation Series: Russia-Ukraine

https://www.youtube.com/watch?v=O7c1UF0JjHc

Bandung Spirit Conversation Series kali ini, 18 Maret 2022, pukul 14.00 Waktu Perancis dan pukul 20.00 WIB,  mengajak sahabat-sahabat untuk berdiskusi. Diskusi Webinar berlangsung selama lebih dari 3,5 jam. Luar biasa antusianya para peserta! Hal menarik, saya baru sempat menyimak pada akhir sambutan dari China, India dan Indonesia, menit: 1:39:40 – 2:08:55. Dari ketiga pembicara tersebut, yang saya anggap paling baik mewakili “Semangat Bandung” adalah Manoranjan Mohanty dari India. Pak Darwis memanggilnya Mano.

Sikap Mano bisa secara singkat dijelaskan sebagai berikut,  tidak membenarkan invasi Rusia terhadap Ukraina,  tidak membenarkan sikap blok Barat, terutama AS, yg memprovokasi Putin. Lebih jauh, Mano menyarankan, perang harus diakhiri dengan perundingan. Ukraina yang patut untuk didukung adalah rejim/kekuatan politik demokratis, bukan yangg dikuasai Oligarki atau oleh kaum ultrakanan fasis. Selanjutnya,  Ukraina mestinya tidak menjadi anggota NATO.

Mano pun bersikap kritis terhadap kemungkinan-kemungkinan dua negara Rusia dan China menjadi Superpower baru menggantikan Superpower AS yg menguasai dunia. Bagi Mano, lebih baik, dunia tanpa dikuasai oleh kekuatan superpower. Semua negara besar dan kecil setara, hidup berdampingan secara damai saling menghormati kedaulatannya masing-masing sesuai prinsip Peaceful Co-Existence (mirnoe sushestwoyanie – dalam Bahasa Rusia), seperti yang pernah dirumuskan oleh Lenin dalam thesisnya tentang Co-Existence secara damai di antara negara-negara dengan sistem sosial yg berbeda

Akhirnya, saya mencatat dan yakin, bahwa Conny Rahakundini Bakrie itu benar-benar pengikut ajaran Bung Karno, baik tentang prinsip ‘ Bebas aktif’ di bidang politik luar negeri dan  tentang perlunya melaksanakan ‘ _Trisakti’ Bung Karno (Kedaulatan politik, Berdikari ekonomi dan Berkepribadian dalam budaya) dibidang politik dalam negeri.

Conny juga sama pandangannya dengan Bung Karno tentang PBB sebagai organisasi internasional yangg harus bersikap adil dan tidak boleh diskriminatif.

 

Arif Harsana,

Penulis, studi di Russia dan kini tinggal di Muenster, Jerman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *