Month: May 2023

Menyangga Keberagaman, Keselarasan, dan Kelestarian

Marjuddin Suaeb

Sebagai penyair Marjuddin sudah lama menulis puisi. Kesetiaannya pada puisi, seperti kesetiaannya pada ibunya. Maka, setiap hari dia tidak melalaikan keduanya. Setiap hari menemani ibunya, yang usianya sudah lebih 90 tahun, tetapi masih senang membaca. Sambil menemani ibunya, dia tidak lupa menulis puisi melalui hp. Puisinya disimpan di hp itu, kapan ada orang minta puisi,…
Read more

Erryga Yogasmara

Dalam tiga hari di bulan Desember, Erryga menemukan kembali kenangan masalalunya. Sebuah kisah yang sederhana sebenarnya, namun bagi Ery, agaknya membekas tak bisa dilupakan. Masalalu  itu, begitu menyitanya, sehingga selama 3 hari di bulan Desember, pertemuan dengan masalalunya seperti mengembalikan hidupnya. Antara keduanya, seolah saling ditawan rindu.

Tidak Bisa Melihat

Aku sering mendengar beberapa orang tua berkata bahwa mata milik Ita buta, karena itu apa pun yang disampaikan oleh Ita tidak dianggap benar. Tentu aku kebingungan, kenapa pendapat Ita itu salah padahal Ita berkata benar. Pernah suatu hari aku melihat Ita bertikai dengan pedagang sayur. Ita bersikeras mengatakan bahwa sayur yang berada di salah satu…
Read more

Diaspora Orang Kotagede

Oleh: Erwito Wibowo Kita mengenal diaspora Jawa merujuk kelompok demografi keturunan etnis Jawa yang bermingrasi dari wilayah asal mereka di Jawa-Indonesia ke belahan dunia lainnya, dikarenakan adanya kepentingan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang membuka perkebunan dengan membawa pekerja kasar dari tanah Jawa ke Kalidonia, Madagaskar, Suriname, dan Belanda. Di Suriname bahkan sampai memiliki populasi sekitar…
Read more

Yoseph Widyawan

Tiga puisi Yoseph, tampaknya upaya untuk mengawali dalam proses menulis puisi, dan itu perlu diberikan momentum. Publikasi ini merupakan bentuk momentum itu, agar Yoseph ‘Lari Sejauh Mungkin’ untuk mengejar puisi, bukan malah sebaliknya, memiliki ‘Rasa yang Terbenam’. Semoga proses berikutnya puisinya ‘Silih Berganti’ tumbuh berkembang.

Sriyanti S. Sastroprayitno

Puisi Sriyanti S.Sastriprayitno menyajikan kisah2 seperti itu. Ia seperti tak pernah bisa melepas ingatan kepada yang sudah pergi, lebih-lebih pada ibunya. Kepada yang sudah pergi, Sriyanti menyimpan kenangan, dan kenangan itu terus menyelinap didalam ingatannya, dan seringkali keluar kapan ada tanda2 yang mengingatkan seperti bulan dalam penanggalan. Sriyanti merasa kehilangan dan dia berbisik ‘orang-orang tercinta…
Read more