PUISI DAMTOZ ANDREAS
Puisi penyair berpengalaman, Damtoz Andreas, memainkan dan mengimajinasikan ruang secara cerdas. Menggunakan diksi yang tak terduga. Selamat menikmati.
Puisi penyair berpengalaman, Damtoz Andreas, memainkan dan mengimajinasikan ruang secara cerdas. Menggunakan diksi yang tak terduga. Selamat menikmati.
Tema-tema tentang perasaan cinta dan luka seperti tidak pernah berhenti sebagai sumber inspirasi mengguratkan kata dalam larik-larik puisi. Tiga buah puisi karya Syamsul Bahri terpilih untuk ditayangkan kali ini. Selamat menikmati.
Alam menjadi sumber inspirasi bagi Penyair Perempuan dari Kendal, Indri Yuswandari. Tiga buah puisi terpilih ini menggurat tentang bahasa alam sebagai bahasa batin penyair. Selamat membaca.
Kematian adalah misteri. Ibarat tamu tidak diundang selalu mengintai kapan saja. Puisi terpilih karya penyair Fajar Santoadi memotret realitas penderitaan buruh migran di negeri Jiran yang mesti siaga menghadapi keniscayaan. Suasana batin itu telah menyatu dalam pengalaman penyair sendiri yang berprofesi sebagai konselor bagi para pejuang devisa kita. Selamat membaca.
Ingatan selalu kontekstual dalam ruang dan waktu membingkai makna. Imagi tentang jejak sejarah senantiasa berkelindan dengan impian dan realitas, memuncak dalam simpul-simpul dan guratan batin. Terbitan kali ini menayangkan 4 buah puisi terpiiih karya penyair Aming Aminoedhin yang memotret tentang jejak kota sebagai ruang imaginasi dan impian berbagai keindahan sekaligus kerinduan untuk tetap ingat akan…
Read more
Ada tiga puisi terpilih oleh Pengasuh Rubrik Puisi dari karya Ruhan Wahyudi untuk diterbitkan kali ini. Tiga buah puisi yang mengekspresikan perasaan cinta. Dari getaran rasa menjadi sebuah mantra. Selamat menikmati.
Rubrik Puisi Berkala Maya SANGGARAGAM per bulan Juni 2021 akan tayang rutin setiap minggu sekali. Setiap puisi yang masuk mendapatkan kurasi dan catatan dari pengasuh Rubrik Puisi Ons Untoro. Terbitan kali ini terpilih 4 puisi karya Hafney Maulana.
Tempurung Suwung Di sisni kita pernah menjadi sepasang bocah tua yang tak peduli disorak norak mengais sunyi merangkai lidi jadi keping-keping puisi kar’na tak lagi cukup mendulang diksi di senja lelah kita terpana puisi terindah pada seglundung tempurung yang kita belah lalu takluk kita bentuk ciduk maupun beruk di tempurung suwung itu ada rindu bisu…
Read more
Di sini, di gereja besar Alkmaar, pernah bernyanyi, dalam suatu musim panas kelabu, seorang soprano anak negeri, Lenneke Ruiten, di hadapan ribuan manusia yang memadati gereja, yang terpukau dan terdiam, mendengarkan dengan khusyuk, lantunan suaranya yang merendah dan meninggi, berombak bergelombang, bergaung di seluruh ruangan, bagaikan suara bidadari dari kayangan, yang turun di tengah anak-anak…
Read more